D |
iakui bahwa tulisan ini bukanlah hasil penelitian formal, melainkan sebuah interpretasi yang hendak menggiring pembaca memahami fenomena besar yang tengah terjadi dan akan terjadi dalam tempo beberapa puluh tahun lagi saja. Bahkan tanda-tanda itu sudah menampakkan hasilnya untuk kejadian-kejadian di negara-negara barat yang lebih dulu mengalami masa industri dan kini tengah masuk ke era pasca industri (zaman post modern).Di zaman post modern (pasca industri), pengaruh pengetahuan dan teknologi demikian berkembang pesat, peranan dan model kerja pada masa pasca industri secara mendasar berbeda dengan peranan dan model kerja masa industri, demikian juga peran-peran keluarga telah pula banyak mengalami perubahan.
Kemajuan zaman dan budaya akibat kemampuan manusia memanipulasi lingkungan sudah demikian maju pesat, hal-hal yang dulu cuma ada dalam khayalan banyak orang kini sudah menjadi kenyataan dan mungkin saja apa yang dikhayalkan orang dalam waktu kini akan juga terwujud untuk waktu-waktu yang akan datang. Rentetan yang panjang sebagai akibat revolusi industri di Inggris dengan ditemukannya mesin uap telah banyak merubah tatanan kehidupan manusia, manusia kini sudah hampir meraba-raba dan mengutak-atik seluruh alam hidup.
Akibat pertumbuhan pengetahuan pada masa pasca industri terlihat melalui berbagai hal, terutama dirasakan semakin pentingnya penelitian dan pengembangan (litbang) dalam semua sektor sebagai langkah awal kemajuan teknologi. Karena pada masyarakat pasca industri ditandai dengan tidak begitu berorientasinya masyarakat pada servis melainkan pada inovasi. Diramal di masa depan produsen-produsen yang paling kompetitif adalah yang paling inovatif, bukan yang paling murah. Ini berarti bahwa produsen yang menikmati keber-hasilan terbesar adalah mereka yang selalu melakukan penelitian dan pengembangan untuk produk-produknya yang mengacu pada selera konsumen.
Produk-produk akan bersaing berdasarkan pada inovasi, meliputi gaya dan teknologinya. Kualitas dan inovasi kini menjadi lebih penting di pasar dari pada harga yang murah. Laju pertumbuhan teknologi yang cepat pada industri komputer dan Handphone adalah salah satu contohnya. Sebagai akibatnya ada penekanan yang meningkat pada perkembangan produk baru, dan masa hidup produkpun menjadi sangat pendek (sebentar saja sudah ketinggalan zaman). Kemajuan-kemajuan teknologi baru terjadi sangat cepat, yang pada gilirannya mendorong muncul dan lenyapnya bisnis-bisnis dengan lebih cepat pula. Produk-produk baru dipasarkan dengan model personal selling dan MLM dengan cepat untuk menjangkau pasar yang lebih luas, seperti kartu kredit dan berbagai kemudahan lain akan sangat diminati.
Di sisi lain , perubahan dari masa agraris ke masa industri untuk kemudian ke pasca industri telah banyak juga merubah kehidupan lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat. Ogburn (1922) mengatakan dengan tepat, bahwa akibat perubahan yang demikian pesat ini, maka akan ada banyak masyarakat yang akan mengalami ketertingalan budaya (cultural lag), karena nilai-nilai dan perilaku lebih lambat berubahnya ketimbang teknologi. Perubahan demikian drastis tidak banyak diikuti dengan perubahan nilai dan perilaku, maka jadinya angka bunuh diri remaja telah membengkak 3 x lipat dalam 3 dekade yang lalu. Kehamilan remaja terus naik pada tahun 1980, angka perceraian terus meningkat hampir 50 % di beberapa negara, perkosaan, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat bius semakin marak. Akibat perceraian yang tinggi maka banyak keluarga yang broken home dan menjadi single parent.
Kondisi-kondisi seperti itu, semakin diperumit oleh kenyataan bahwa masih banyaknya masyarakat yang berpendidikan rendah yang menyebabkan sulitnya mereka masuk ke dunia pasar kerja. Tanpa pekerjaan yang berarti maka mereka akan sulit memenuhi kebutuhan primer keluarganya, yang akan berdampak pula pada perceraian dan makin maraknya anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga miskin.
Di sisi lain, akibat kemajuan di bidang pendidikan dan meluasnya kesempatan pendidikan dalam masyarakat – terutama kaum wanita, akan menumbuhsuburkan peran ganda wanita dalam sektor publik dan domestik. Kenyataan ini perlu disikapi dengan adanya seperangkat peran (role set) untuk masing-masing suami-istri, karena bila tidak, rumah tangga mereka akan rawan goncangan. Selain itu akibat semakin meluasnya dunia pendidikan, pengetahuan dan teknologi menumbuhsuburkan pola hidup bersama (living together) pasangan suami-istri tanpa nikah, keluarga single parent, keluarga lebih dari satu orang tua, orang bujangan yang membesarkan anak-anak angkat (orang tua asuh). Satu kesimpulan yang paling masuk akal adalah “ keluarga tradisional “ tidak lagi menjadi norma, dan suka tidak suka bentuk keluarga baru sedang menggantikannya. Sementara itu, bidang pekerjaan juga sedang mengalami perubahan. Setiap perusahaan akan mencoba membuka seluas-luasnya kerjasama dengan pihak lain ketimbang melakukan kompetisi. Rambahan usaha-usaha multinasional dengan cara usaha waralaba dan MLM (multi level marketing) semakin menguat dan menancapkan akar-akarnya hingga ke seluruh pelosok negeri. Pihak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya tidak lagi hanya menjual produk tapi juga sangat memperhatikan kepuasan pelanggan, dengan banyaknya membuka hotline dan customer service.
Diperkirakan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang demikan pesat, akan menyebabkan orang berlomba-lomba mencari ilmu dan sekolah semakin tinggi, gelar-gelar semakin dipentingkan. Bahkan diramalkan seorang dokter akan ketinggalan zaman dalam kurun waktu 5 tahun setelah menyelesaikan sekolah kedokterannya, karena akan muncul 500 obat baru setiap tahunnya. Masyarakat yang kurang terampil dan kurang pendidikan akan tergeser dan terdepak dari arena kehidupan dan menjadi beban pemerintah.
Suatu reaksi lain yang penting diperhatikan adalah berubahnya pola penyakit dari penyakit infeksi dan parasit ke arah penyakit degeneratif yang tidak langsung mematikan tetapi menjadi beban lebih lama. Ini semua karena kemajuan di bidang kedokteran dan taraf hidup masyarakat yang semakin baik. Usia harapan hidup menjadi semakin baik dan naik, maka suatu ketika akan menjadi banyak manula ketimbang balita. Maka akan semakin banyak keluarga-keluarga yang merawat nenek/orang tuanya ketimbang anak balitanya. Namun karena institusi pendidikan sudah demikian penting, maka anak menjadi tergantung pada orang tuanya jadi semakin lama.
Peran-peran suami dan istri sudah semakin kabur, keretakan perkawinan sudah semakin banyak, karena manusia cepat jenus dan mengalami kebosanan baik dalam hidup (partner) maupun dalam bekerja, maka pusat-pusat hiburan dan rekreasi akan semakin berkembang. Tetapi anak-anak korban perceraian semakin tinggi. Namun di sisi lain peran-peran suami sudah mulai juga menimbang karier istri karena istri sudah banyak yang berkarier di sektor publik. Karena kesibukan para orang tua, maka masalah-masalah rumah tangga, anak dan remaja semakin banyak dan ini menumbuhsuburkan pusat-pusat jasa konsultasi. Selain itu karena kesibukan kerja, masalah sosial akan semakin banyaknya orang-orang yang mengalami stress, maka akan muncul bidang-bidang ilmu baru untuk menangani masalah-masalah yang muncul seperti sosiologi emosi, psikologi dsb-dsbnya.
Karena kesibukan suami dan istri serta suami harus bersedia menggantikan peran istri bila tidak di rumah, maka diperlukan model-model makanan yang siap hidung dan perlunya keanekaragaman jenis makanan-makanan beku dan mudah dimasak. Pola hubungan keluarga antar orang tua dan anak sudah semakin mengarah ke arah horizontal ketimbang vertikal.
Demikian, perubahan zaman dan perubahan budaya akan terjadi di masa depan kelak, dan tanda-tanda itu sudah menampakkan beberapa hal diantaranya.
Note :
Untuk renungan (refleksi Mahasiswa).
1. Coba sdr renungkan dan refleksikan kenyataan hidup kini dengan masa kecil sdr (kalau bisa bandingkan dengan masa kecil ortu sdr – kalau ia mau cerita).
2. Coba sdr amati pola hidup orang kota dengan pola hidup orang desa
3. Coba sdr telusuri kehidupan anak yang bercerai, broken home dan dibelenggu kemiskinan
4. Coba sdr amati ideologi dan pola mengasuh anak orang berkecukupan dengan orang yang kekurangan.